PEMBAHASAN DAN KONFIGURASI DHCP SERVER PADA LINUX UBUNTU 7.10
A.
Pengertian Dynamic Host
Control Protocol (DHCP) Server
DHCP
server digunakan untuk memberikan IP address kepada client atau
workstation yang memerlukan IP address secara otomatis. Komputer
yang memberikan nomor IP disebut sebagai DHCP server, sedangkan komputer
yang meminta nomor IP disebut sebagai DHCP client. Dengan demikian
administrator tidak perlu lagi harus memberikan nomor IP secara manual pada
saat konfigurasi TCP/IP, tapi cukup dengan memberikan referensi kepada DHCP server.
a. IP Least Request
Merupakan
proses saat client meminta nomor IP ke server (broadcast mencari
DHCP server). Pada saat DHCP client dihidupkan, maka komputer
tersebut melakukan request ke DHCP server untuk mendapatkan nomor
IP.
b. IP Least Offer
DHCP
menjawab dengan memberikan nomor IP yang ada di database DHCP. DHCP server
(bisa satu atau lebih server jika memang ada) yang mempunyai no IP
memberikan penawaran ke client tersebut.
c. IP Lease Selection
Client
memilih
penawaran DHCP server yang pertama diterima dan kembali melakukan broadcast
dengan message menyetujui peminjaman tersebut kepada DHCP Server.
d. IP Lease Acknowledge
DHCP
server memberikan jawaban atas pesan tersebut berupa konfirmasi no IP
dan informasi lain kepada client dengan sebuah ACKnowledgment.
Kemudian client melakukan inisialisasi dengan mengikat (binding)
nomor IP tersebut dan client dapat bekerja pada jaringan tersebut. Nomor
IP diberikan bersama dengan subnet mask dan default gateway. Setelah server memberikan
nomor IP, maka server meminjamkan
(lease) nomor IP yang
ada ke DHCP client dan mencoret nomor IP tersebut dari daftar pool.
Jika tidak ada lagi nomor IP yang dapat diberikan, maka client tidak dapat
menginisialisasi TCP/IP, dengan sendirinya tidak dapat tersambung pada jaringan
tersebut.
e. Lease Periode
Setelah
periode waktu tertentu, maka pemakaian DHCP client tersebut dinyatakan
selesai dan client tidak memperbaharui permintaan kembali, maka nomor IP
tersebut dikembalikan kepada DHCP server, dan server dapat
memberikan nomor IP tersebut kepada client yang membutuhkan. Lama
periode ini dapat ditentukan dalam menit, jam, bulan atau selamanya.
B.
Fungsi DHCP
- DHCP memiliki fungsi utama mendistribusikan IP address secara otomatis kepada setiap client yang terhubung dengan jaringan komputer
- DHCP akan memberikan kemudahan bagi seorang network administrator dalam mengelola jaringan komputer, karena alokasi IP address dapat ditentukan secara otomatis dan dalam satu kali kerja
- DHCP server selain bisa memberikan IP address secara dinamik, juga bisa memberikan IP address secara statis kepada client yang terhubung ke jaringan komputer
- DHCP memberikan kemudahan dalam proses komunikasi data antar komputer
C. Konfigurasi DHCP server
1.
Login sebagai user
root
Setelah login, lalu
masukkan syntax sudo su (jika pada
ubuntu) atau dengan su pada linux
debian.
2. Install aplikasi dhcp dengan syntax: apt-get install dhcp3-server, jika tampilannya seperti dibawah maka aplikasi tersebut telah diinstal.
3.
Setelah itu,
lakukan konfigurasi IP address dengan nano
/etc/network interfaces, lalu restart dengan /etc/init.d/networking restart.
4. Lalu setting konfigurasi dhcp dengan menggunakan syntax: nano /etc/dhcp3/dhcpd.conf, sebelumnya setting default ethernet dengan syntax nano /etc/default/dhcp3-server pilih eth1 ataupun 0 sesuai yang anda pakai, lihat pada gambar dibawah in
![]() |
5.
Restart dhcp dengan
/etc/init.d/dhcp3-server restart jika konfigurasi sesuai maka tidak ada kendala apapun seperti [fail] tetapi jika terjadi hal sepperti itu jangan khawatir, lakukan pengecekan ulang atau bisa dengan syntax tail -f /var/sys/syslog maka akan terlihat apa yang salah pada konfigurasi anda.
6.
Lihat hasil dhcp di
pc client, jika hasilnya seperti ini maka konfigurasi dhcp telah berhasil.
** buka Open network and sharing center, change adapter setting dan setting IP configurasi menjadi otomatis. lihat status hasilnya pada detail.
Komentar
Posting Komentar